Di Cina, ponsel cerdas iPhone kini tidak sepopuler seperti tahun-tahun sebelumnya. Konsumen di negara ini tampaknya mulai berpaling kepada produk yang harganya lebih murah, salah satunya Samsung.
Apple mengumumkan, awal pekan ini, revenue di Cina turun 14 persen dibandingkan tahun lalu, atau menjadi sekitar U$D 4,6 miliar. Sementara itu, di Hong Kong dan Taiwan, pertumbuhan iPhone berjalan lambat. Angka penurunan tersebut menjadi yang terburuk selama iPhone dipasarkan di tiga wilayah itu , atau secara keseluruhan turun 43 persen dibandingkan kuartal pertama.
CEO Apple, Tim Cook mengatakan, penurunan penjualan di daratan Cina, belum menjadi akhir dari pasar mereka di wilayah itu. “Saya masih percaya kami memiliki waktu di sini, Cina memberikan kesempatan yang sangat besar bagi Apple,” kata dia.
Harian China Daily melaporkan prediksi para analis mengenai lemahnya penjualan iPhone di negara tirai bambu tersebut. “iPhone 5 kalah populer dibandingkan pendahulunya, yaitu iPhone 4S,” kata analis lembaga riset IDC, James Yan. Dia mengatakan, popularitas iPhone 5 sudah kalah pada periode 100 hari pertama peluncurannya di Cina.
iPhone 5 juga harus menghadapi persaingan yang ketat dengan Samsung Galaxy. Bahkan produk ini juga harus berkompetisi dengan HTC serta brand lokal Cina lainnya. Bahkan kini sejumlah penyedia jasa seluler Cina, memotong subsidi iPhone seiring dengan krisis perekonomian di Cina.
Secara global, penjualan iPhone berkembang sejak 2007. Namun pada 2013, penjualan Apple mengalami penurunan yang signifikan.